Sabtu, 29 Mei 2010

Tips agar selalu semangat

Banyak diantara kita yang bertanya, bagaimana caranya agar motivasi atau semangat yang kita miliki bisa bertahan terus?Sekedar contoh, saya sudah mengikuti pelatihan ini itu tetapi setelah sekian lama motivasi mulai luntur dan lembat laun menghilang.Adakah pelatihan yang memberikan motivasi secara permanen? Atau bagaimana solusinya? saya akan mencoba memberikan saran sebagai berikut;

Langkah 1: Apa Alasan Anda Bertindak?

Tiada tindakan tanpa alasan.
Langkah pertama untuk membangun motivasi ialah dengan memperkuat alasan Anda untuk bertindak dan menghilangkan hal yang menghambat Anda untuk bertindak.

Dalam ilmu NLP dijelaskan bahwa hanya 2 hal yang membuat orang bertindak, yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari penderitaan. Saya yakin, semua orang memiliki alasan dari salah satu atau kedua pendorong ini. Namun jika alasan ini lemah, maka Anda tidak akan mendapatkan motivasi yang kuat. Anda harus memperkuat suatu alasan melakukan tindakan tertentu.

Cara memperkuat alasan tersebut ialah dengan cara mengidentifikasikan secara sadar, apa saja yang menjadi alasan Anda untuk mengambil suatu tindakan. Seringkali kita tidak sadar akan alasan kita bertindak sehingga kurang motivasi melakukannya. Lalu bagaimana jika setelah kita mengidentifikasi alasan, tetapi motivasi masih tetap lemah? Jawabannya sederhana, jangan lakukan tindakan tersebut. Mengapa? Toh tidak ada alasan kuat untuk melakukannya!

Coba bayangkan, apa yang akan terjadi jika Anda melakukan tindakan tersebut.

Bayangkan pula, apa saja yang akan terjadi jika Anda TIDAK melakukan tindakan tersebut.

Setelah Anda melakukan proses imajinasi ini, Anda akan tahu apa saja alasan untuk bertindak.

Langkah 2: Bersihkan Penghambat Energi

Langkah kedua ialah dengan membersihkan semua penghalang dalam pikiran Anda. Penghalang itu adalah pikiran negatif. Anda harus menghilangkan atau setidaknya mengurangi pikiran-pikiran negatif yang ada dalam pikiran Anda. Karena adanya pikiran negatif akan menghambat motivasi Anda. Jika motivasi diibaratkan energi (penggerak) maka pikiran negatif adalah sumbat yang akan menghambat aliran energi itu.

Ada tiga sumbat yang harus Anda buka. Yang pertama adalah sumbat yang menutupi potensi diri Anda sendiri. Sumbat ini berupa ketidak yakinan diri Anda terhadap potensi diri sendiri. Anda menganggap diri Anda tidak mampu dan tidak berdaya. Akhirnya energi Anda tidak bisa mengalir dan Anda pun tidak bertindak. Bukalah sumbat ini, dengan cara memperkuat keyakinan Anda terhadap diri sendiri. Setelah Anda yakin pada diri sendiri, maka energi pun mulai mengalir. Namun akan bertemu dengan sumbat ke dua.

Sumbat kedua ialah tidak yakin bahwa tujuan Anda akan tercapai. Dengan kata lain Anda menganggap bahwa tujuan Anda terlalu tinggi dan tidak mungkin dicapai. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan keyakinan akan tujuan, yaitu

- mencari referensi
- bertanya kepada yang sudah berhasil
- membagi pekerjaan besar menjadi kumpulan pekerjaan kecil

Sekarang, energi Anda sudah melalui dua sumbat. Kini saatnya membuka sumbat ketiga, yaitu ketidak yakinan akan pertolongan dan bantuan Allah SWT. Artinya Anda harus mempertebal iman Anda, bahwa jika kita berdo'a Allah akan mengabulkan. Jika kita bertawakal, Allah akan mencukupkan keperluan kita.

Langkah 3: Menjaga Kondisi Pikiran Anda

Langkah ketiga ialah mempertahankan kondisi pikiran Anda. Sesungguhnya motivasi akan terjadi sesuai dengan kondisi pikiran Anda. Motivasi yang bertahan ialah karena kondisi pikiran terpelihara pada suatu kondisi yang memberdayakan. Anda akan kehilangan motivasi jika kondisi pikiran Anda berubah.

Kondisi pikiran Anda akan ditentukan oleh fokus Anda. Saat fokus Anda beralih, maka kondisi pikiran akan beralih juga. Harus ada upaya untuk tetap mempertahankan fokus pikiran Anda. Anda harus memfokuskan diri pada hal-hal yang memberdayakan. Cara lain untuk mempertahankan fokus ialah dengan mempertahankan momentum. Seperti yang disarankan oleh Donald Trump.

Anda juga bisa mempertahankan motivasi dengan cara bergaul dengan orang-orang yang termotivasi. Bisa juga dengan membaca buku, ebook, atau artikel yang memberikan inspirasi bagi Anda. Anda juga bisa mendengarkan audio yang inspiratif untuk mengisi waktu-waktu terbuang Anda.

Sejujurnya, tidak ada motivasi yang bisa bertahan lama, kecuali Anda mempertahankannya. Jadi, raih motivasi dan pertahankan.

salam sukses,,

Jumat, 28 Mei 2010

Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Menyukuri.” (QS. Fathir: 29-30)

Ada dua cara seseorang di dalam membaca kitab Allah. Pertama, tilawah hukmiyyah, yaitu membenarkan segala berita yang ada di dalamnya dan menerapkan hukum-hukumnya dengan cara melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kedua, tilawah lafhzhiyyah atau qira’atul Qur’an, banyak sekali nash-nash yang menyebut keutamaannya. Dalam Shahih Bukhari, disebutkan riwayat dari Utsman bin Affan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Dalam Shahihain, disebutkan pula hadits dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang mahir membaca Al-Qur’an kelak (mendapat tempat disurga) bersama para utusan yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dan masih terbata-bata, dan merasa berat dan susah, maka dia mendapatkan dua pahala.”

Dua pahala ini, salah satunya merupakan balasan dari membaca Al-Qur’an itu sendiri, sedangkan yang kedua adalah atas kesusahan dan keberatan yang dirasakan oleh pembacanya.

Dalam Shahih Muslim disebutkan riwayat dari Abu Umamah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena pada hari Kiamat nanti dia akan datang sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia mendapatkan satu kebaikan, sedangkan kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)

Keutamaan-keutamaan ini meliputi seluruh kandungan isi Al-Qur’an. Banyak hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menyebutkan keutamaan surat-surat tertentu, misalnya surat Al-Fatihah. Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari Abu Sa’id bin Mu’alla bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata kepadanya, “Aku akan mengajarkanmu surat yang paling agung di dalam Al-Qur’an, yaitu Alhamdulillaahi Rabbi l-‘alamiin (Al-Fatihah). Ini adalah tujuh ayat yang diulang-ulang dan Al-Qur’an agung yang diberikan kepadaku.”

Oleh karena keutamaannya itu, maka membacanya menjadi bagian dari rukun shalat. Shalat tidak akan menjadi sah tanpa membaca Al-Fatihah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak membaca Al-Fatihah.” (Muttafaq ‘alaih)

Surat dalam Al-Qur’an lainnya yang memiliki keutamaan tersendiri adalah surat Al-Baqarah dan Ali Imran. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bacalah surat Az-Zahrowain, yaitu Al-Baqarah dan Ali Imran. Karena sesungguhnya keduanya akan datang pada hari Kiamat seperti dua buah awan atau seperti dua kawanan burung yang sedang terbang berbaris membela orang-orang yang biasa membacanya. Bacalah surat Al-Baqarah karena membacanya membawa berkah sedangkan meninggalkannya akan menyebabkan penyesalan. Surat ini tidak akan bisa dibaca oleh para tukang sihir.” (HR. Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah, tidak akan bisa dimasuki setan.” (HR. Muslim)

Surat lainnya yang mempunyai keutamaan khusus adalah surat Al-Ikhlas. Dalam Shahih Bukhari disebutkan riwayat dari Abu Said Al-Khudri bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Demi Dzat yang menguasai jiwaku, sesungguhnya ia sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.”

Selain itu, surat yang memiliki keutamaan tersendiri adalah surat Al-Falaq dan An-Nas, atau biasa disebut mu’awwidzatain. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tahukah kamu beberapa ayat yang diturunkan pada hari ini yang belum pernah sebanding dengannya? Yaitu Qul ‘a’udzibi Rabbi l-falaq, dan Qul ‘a’udzubi Rabbi n-nas.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi kita untuk bersungguh-sungguh memperbanyak bacaan Al-Qur’an yang penuh berkah, apalagi di bulan Ramadhan. Para Salafush Shalih dahulu selalu memperbanyak bacaan Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Imam Malik, jika Ramadhan tiba, maka beliau berhenti dari membaca hadits dan majelis-majelis ilmu (berhenti mengajar) untuk kemudian berganti membaca Al-Qur’an. Imam Qatadah selalu meng-khatam-kan bacaan Al-Qur’an setiap tujuh hari sekali, sedangkan pada bulan Ramadhan meng-khatam-kannya setiap tiga hari sekali, dan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan meng-khatam-kannya setiap hari.